Misteri Break-in di Dunia Permobilan, Lebih Baik Paham Sekarang Daripada Menyesal Kemudian!

Daftar Isi

Baru beli mobil dan mobilnya disayang-sayang terus dan tidak berani ngebut takut spare part mobil rusak?

Tahukan kamu bahwa hal ini malah merugikanmu?

“Kendarailah mobilmu seperti pencuri” adalah slogan para penghobi mobil. Slogan ini terdengar masuk akal karena kita tahu bahwa namanya saja sudah beli mobil, masa engga dipakai semaksimal mungkin? Tentu kita merasa bahwa mobil harus dipaksa berjalan semaksimal mungkin. Sebuah mobil baru yang kilometernya masih nol butuh apa yang namanya periode break-in.​

Definisi Break-in​

Periode break-in pada sebuah mobil baru erat hubungannya dengan mesin mobil. Break-in atau ada yang menyebut mechanical run-in, adalah periode dimana mesin mobil dikondisikan agar aus dengan perlahan dan terkontrol.

Aus ini jika terkontrol, akan menghasilkan komponen mesin yang lebih mulus. Tujuan utama dari break-in adalah menciptakan kondisi dimana ring piston berada pada posisi yang tepat di dalam ruang bakar.

Jika ada bentuk atau cacat bentuk di ring piston atau dinding ruang bakar, menggasak mesin terlalu berat dan terlalu awal bisa membuat mesin “gupil” atau retak lokal.

Keretakan lokal ini bisa menimbulkan “hotspot” yang sangat berbahaya karena memicu knocking dan masalah lainnya.​

Ada banyak teori simpang siur yang membuat pemilik mobil tidak tahu apakah break-in memang diperlukan. Penggila mobil bilang tidak perlu, sedang kutu buku bilang perlu. Mana yang benar?​

Cara Break-in Mobil Yang Benar

Break-in dulu agar tidak break-out​. Sebagian orang bahkan sales mobil di kotamu pun tidak tahu cara break-in mobil dengan benar.

Beberapa merk mobil seperti Honda sudah melalukan break-in di pabrik mereka sebelum dijual ke pasaran. Dengan cara break-in mobil seperti ini, jelas saja mobil bisa langsung dipakai balapan di hari pertama beli.​

Namun beberapa merk mobil lain secara eksplisit juga mengharuskan mobil di break-in pada 500 kilometer awal.

Cara break-in mobilnya pun macam-macam. Ada yang menyuruh sopir tidak membuka penuh katup throttle atau lebih dari 3500 RPM, ada pula yang menyuruh sopir menjaga putaran mesin pokoknya di bawah 4 ribu RPM untuk 1600 kilometer awal.​

Periode Break-in

Perlu diingat bahwa satuan untuk berapa lama periode break-in adalah jarak dan bukan waktu.​

  1. Jangan menyetir dengan kecepatan berlebih​

Pastikan putaran mesin kamu di bawah 3 ribu RPM. Jika mobil kamu punya turbo, jangan terlalu penasaran test drive turbo itu. Jangan injak pedal gas secara mendadak atau dengan kata lain JANGAN BLEYER. Pastikan kecepatan mobil bervariasi antara 50 – 80 km/h. Untuk hasil yang maksimal, bacalah pentunjuk di buku manual.

2. Mengangkut barang-barang kelewat berat adalah haram​

Teman kamu mau pindah kos dan kamu mau bantu dia? Well, lebih baik kalian berdua sewa jasa angkutan. Cara break-in mobil kali ini adalah tidak membebani mesin mobil. Muatan banyak berarti beban makin berat, berarti udara dan BBM makin banyak diperlukan mesin untuk menggerakkan kendaraan.​

3. Ajak mobil jalan agak jauh

Pada masa break-in mobil ini, kamu harus membiarkan mesin mobil bekerja sedemikian hingga suhu mesin stabil di angka tertentu, baru mesin boleh dimatikan. Perjalanan jarak pendek tidak akan bisa membuat jarum suhu mesin stabil. Perjalanan jarak jauh juga akan membiarkan oli mesin tersirkulasi secara menyeluruh.​

4. Jangan lupa ganti oli​

Mengganti oli adalah satu-satunya cara membuang kotoran dari dalam mesin. Buku manual mobil biasanya menyarankan pemilik mobil mengganti oli mesin tiap 100 km dan ketika masa break-in selesai.

Cara break-in mobil dengan mengganti oli secara berkala tiap 100 km ini memang agak mahal tapi sangat penting untuk mencegah kerompalan mesin di kemudian hari.

5. Jangan pakai Cruise Control​

What? Yang benar aja. Tujuan dari cruise control adalah menjaga kecepatan mobil agar konstan. Pada periode break-in, mesin mobil harus diatur agar kendaraan bisa bergerak di kecepatan 50 – 80 km/h dengan putaran mesin dibawah 3 ribu RPM (lihat tips nomor 1) dan bukannya stabil di angka tertentu. Hal ini berguna untuk menghaluskan gigi-gigi transmisi mobil kamu.​

Selalu baca dulu buku manual mobil untuk cara break-in mobil yang direkomendasikan. Artikel ini hanyalah referensi. Pada prinsipnya, cara break-in mobil di atas adalah wajib hukumnya kecuali buku manual bilang tidak perlu. Singkat kata, melakukan break-in tidak ada ruginya.​

Posting Komentar