Yamaha STSJ

Ini Posisi Berkendara Yang Tepat Saat Naik Motor

Riding Position

warungbiker.com – brosis sekalian, setelah kita bahas singkat mengenai “Danger Prediction” yang merupakan materi edukasi sesi pertama dalam rangka Blogger & Vlogger #Cari_Aman Cempetition yang digagas oleh MPM Honda Jatim pada Sabtu, 6 Maret 2021, maka keseruan tantangan kampanye #Cari_Aman ini berlanjut pada sesi kedua yang telah digelar pada Sabtu, 13 Maret 2021 secara daring via aplikasi ZOOM.

Untuk materi edukasi pada sesi kedua, tema yang diangkat adalah “Riding Position” yang disampaikan oleh Mas Ahmad Hilmy yang merupakan instruktur safety riding bersertifikat AHM selaku pabrikan yang begitu getol berkampanye safety riding dengan jargon #Cari_Aman.

  • SAFETY & COMFORT RIDING

Umumnya, sepeda motor punya posisi berkendara yang berbeda sesuai dengan jenis kendaraannya. Dalam keseharian kita, setidaknya ada 3 jenis sepeda motor yang digunakan yakni Sport Bike, City Bike dan Touring. Tentunya kita harus menyesuaikan posisi berkendara kita agar Aman dan Nyaman.

  • 7 POSTUR BERKENDARA

Agar bisa berkendara dengan aman dan nyaman perlu diperhatikan 7 postur berkendara yang tepat.

  1. Mata. Mata fokus dan konsentrasi dengan pandangan yang senantiasa berpindah dari berbagai arah.
  2. Pundak. Posisikan pundak serileks mungkin saat berkendara, jangan biarkan pundak dalam posisi kaku sehingga mengganggung pergerakan kita saat berkendara.
  3. Siku. Buat siku membentuk sudut lebih dari 90 derajat dan rileks. Karena siku ini juga berfungsi sebagai suspensi tubuh saat berkendara dijalan tidak rata.
  4.  Tangan. Telapak tangan menggenggam erat grip kemudi, jari jangan standby di tuas rem dan tentunya harus tetap rileks.
  5.  Pinggul. Tempatkan pinggul sempurna pada jok dan atur agar posisi pas dengan kontur jok.
  6. Lutut. Buat lutut secara santai, posisi sempurna dalam legshield motor untu skutik dan bebek, sedangkan untuk motor sport harus dalam posisi rapat dengan tangki BBM.
  7. Kaki. Posisi kaki harus rileks menapak sempurna pada pijakan dan tetap sigap. Untuk motor bebek dan sport, posisikan sempurna ujung kaki pada tuas rem belakang untuk kaki kanan dan pergunakan kaki kiri untuk memindah gigi dengan rileks.
  • PANDANGAN JAUH KEDEPAN

Selain memperhatikan 7 postur bekendara yang tepat diatas, kita juga harus memperhatikan pandangan jauh kedepan saat berkendara. Tentu saja hal punya manfaat penting diantaranya :

  1. Kesempatana untuk menalisa bahaya yang cukup
  2. Kesempatan mengambil keputusan yang tepat dan leluasa
  3. Mengurangi terjadinya pengereman yang mendadak
  4. Mengurangi resiko panik &
  5. Mengurangi resik tabrakan

Dengan berbagai manfaat tersebut, maka resiko terjadinya kecelakaan bisa diminimalisir atau bahkan dihindari.

  • POSISI JARI-JARI

Dalam berkendara dengan sepeda motor, telapak tangan harus menggenggam erat grip kemudi  dan yang terpenting adalah posisi jari jangn dibiarkan standby pada tuas rem dapan.

Hal ini sangat tidk disarankan, karena ditakutkan terjadi reflek menarik tuas rem depan saat panik/kaget yang justru malah berpotensi jadi penyebab terjadi kecelakan akibat slip roda depan.

Saat berkendara dengan kecepatan kurang dari 30 km/jam, kurangi penggunaan rem depan, gunakan rem belakan untuk mengurangi laju kendaraan.

  • POSTUR BERBONCENGAN

Setelah paham dengan beberapa materi diatas, selanjutnya adalah postur boncengan yang tepat. Rasanya tidka mungkin jika kita tidak pernah berboncengan, pasti ada satu momen kita naik motor berboncengan, kecuali anda punya tingkat egois level dewa yang enggan siapapun duduk dijok belakang motor anda.

Nah, boncengan itu juga bukan perkara mudah, setidaknya ada 4 poin yang harus diperhatikan agar naik motor berboncengan semakin aman dan nyaman.

  1. Boncenger harus memegang dengan cara mendekap pengendara. Jika tidak memungkinkan maka bisa dengan memegang lutut sendiri. Jangan berpegangan pada pundak pengendara, karena dapat mengganggu pergerakan pengandara.
  2. Jepit pinggul pengendara dengan pangkal paha.
  3. Posisi tubuh boncenger garus searah dengan pengendara.
  4. Sebisa mungkin, boncenger mengikuti arah pandangan pengendara.

Dengan memperhatikan 4 poin diatas, maka berboncengan dengan sepada motor akan semakin aman dan nyaman.

  • DEFENSIVE RIDING

Hal terakhir yang perlu dilakukan saat berkendara adalah Defensive dan Safety Riding.

Defensive adalah selalu berfikir kedepan dan selalu siap terhadap apapun yang terjadi (antisipasi).

Sedangkan Safety Riding adalah berkendara dengan keahlian dan pengalaman yang tinggi ditambah sikat yang baik dan konsentrasi yang berkesinambungan.

Tidak lupa, saat berkendara selalu menggunakan helm dan jaket, jika tersedia gunakan sarung tangan dan sepatu agar berkendara semakin aman dan nyaman.